Seperti dilansir Antara, Bagas menyatakan, ada alasan tersendiri untuk menjadikan Jazz Gunung Slamet sebagai pembuka Jazz Gunung Series 2024. Itu karena kegiatan tersebut merupakan pergelaran jaz termuda.
Jazz Gunung Slamet pertama kali digelar pada Oktober 2023, dan pagelaran akhir pekan ini merupakan gelaran yang kedua. Sehingga dari beberapa sisi, even di Baturaden ini tentu memiliki beberapa hal yang perlu lebih dikenalkan ke publik.
"Tahun kedua itu belum optimal, kalau dibandingkan dengan Jazz Gunung Bromo yang tahun ini memasuki tahun ke-16. Jadi, kami ingin introduction-nya kami lakukan di Banyumas ini," ujarnya Selasa (7/5/2024).
Dukungan serius dari Pemkab Banyumas juga dinilai sangat baik dan paling siap untuk menyelenggarakannya. Sehingga pihaknya menjadikan Jazz Gunung Slamet sebagai pembuka.
"Hadirnya event ini juga diharapkan mampu mendorong perekonomian dan pariwisata Banyumas serta berkontribusi terhadap peningkatan kesadaran masyarakat untuk merawat keindahan alamnya," katanya menjelaskan.
Ia menambahkan selama acara berlangsung, pihaknya berkomitmen untuk menyuarakan kegiatan yang ramah lingkungan. Caranya dengan mengarahkan pengunjung untuk tidak meninggalkan sampah di area pertunjukan.
Murianews, Kudus – Even music jaz bertajuk Jazz Gunung Slamet akan digelar di Wanawisata Baturaden, Sabtu (11/5/2024). Pergelaran ini diselenggarakan oleh Pemkab Banyumas, untuk menarik kunjungan wisata.
Direktur Jazz Gunung Indonesia, Bagas Indyatmono mengatakan Jazz Gunung Slamet menjadi pembuka rangkaian Jazz Gunung Series 2024 di sejumlah daerah. Diantaranya adalah Jazz Gunung Bromo (Juli), Jazz Gunung Ijen di Banyuwangi (Agustus), dan Jazz Gunung Burangrang di Bandung (September).
Seperti dilansir Antara, Bagas menyatakan, ada alasan tersendiri untuk menjadikan Jazz Gunung Slamet sebagai pembuka Jazz Gunung Series 2024. Itu karena kegiatan tersebut merupakan pergelaran jaz termuda.
Jazz Gunung Slamet pertama kali digelar pada Oktober 2023, dan pagelaran akhir pekan ini merupakan gelaran yang kedua. Sehingga dari beberapa sisi, even di Baturaden ini tentu memiliki beberapa hal yang perlu lebih dikenalkan ke publik.
"Tahun kedua itu belum optimal, kalau dibandingkan dengan Jazz Gunung Bromo yang tahun ini memasuki tahun ke-16. Jadi, kami ingin introduction-nya kami lakukan di Banyumas ini," ujarnya Selasa (7/5/2024).
Dukungan serius dari Pemkab Banyumas juga dinilai sangat baik dan paling siap untuk menyelenggarakannya. Sehingga pihaknya menjadikan Jazz Gunung Slamet sebagai pembuka.
"Hadirnya event ini juga diharapkan mampu mendorong perekonomian dan pariwisata Banyumas serta berkontribusi terhadap peningkatan kesadaran masyarakat untuk merawat keindahan alamnya," katanya menjelaskan.
Ia menambahkan selama acara berlangsung, pihaknya berkomitmen untuk menyuarakan kegiatan yang ramah lingkungan. Caranya dengan mengarahkan pengunjung untuk tidak meninggalkan sampah di area pertunjukan.
Jazz Gunung.....
Menurut dia, pengunjung akan menyaksikan apa yang telah diciptakan Jazz Gunung sejak awal. Semuanya akan dibingkai dalam komitmen terhadap keberlanjutan acara (sustainability event).
"Kami konsisten dan berkomitmen menggunakan elemen-elemen yang ramah lingkungan sebagai properti di ajang Jazz Gunung Series. Misalnya, menggunakan bantal duduk dari hasil daur ulang dan menggunakan instalasi bambu untuk dekorasi panggung," katanya
Bagas mengatakan kesadaran akan pentingnya keberlanjutan dan langkah-langkah untuk mengurangi dampak lingkungan, perlu diimplementasikan secara luas. Hal ini juga untuk mencapai tujuan keberlanjutan acara.
Dalam kesempatan yang sama, salah seorang anggota grup jaz asal Purwokerto "Langthiep & the Boy Friends", Wisnu Barata mengaku senang bisa tampil di acara ini. Grup Jazz-nya menyatakan siap untuk tampil dengan baik di pergelaran Jazz Gunung Slamet 2024.
"Yang pasti, satu, kebanggaan. Kedua, bisa mengenalkan juga musiknya Langthiep karena kami akan menampilkan beberapa lagu produk kami sendiri," katanya.
Sebagai satu-satunya grup jaz lokal yang tampil dalam pergelaran musik itu, Wisnu Barata berharap bisa terus bekerja sama dengan Jazz Gunung Indonesia. Ke depan diharapkan akan makin banyak komunitas jazz anak-anak muda yang muncul.
Sementara itu, Pemkab Banyumas menegaskan komitmennya untuk menyukseskan Jazz Gunung Slamet ini. Even ini dinilai akan memberi banyak manfaat bagi Banyumas.
"Ajang ini menjadi hal yang menggembirakan bagi kami, Pemerintah Kabupaten Banyumas, bahwa ini semakin memperkokoh, memperkuat penetapan Banyumas sebagai kabupaten kreatif pada 2023," kata Kepala Disporbudpar Banyumas, Setia Rahendara, seperti dilansir Antara, Selasa (7/5/2024).
Setia Rahendra mengharapkan pergelaran Jazz Gunung Slamet yang memasuki tahun kedua, bisa terus berlanjut pada tahun-tahun berikutnya. Sehingga akan menjadi kalender pariwisata andalan bagi Banyumas.
Pageleran Jazz Gunung Slamet merupakan even yang diharapkan bisa memicu rentetan dampak ekonomi yang positif. Jika bisa terus dikembangkan even ini akan berdampak pada sektor-sektor lain seperti pariwisata, ekonomi kreatif, perhotelan, serta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Ia mengakui jika pada Mei 2024, banyak kegiatan regional dan nasional yang diselenggarakan di Kabupaten Banyumas. Sehingga berdampak terhadap okupansi hotel khususnya yang berada di Purwokerto.
"Berdasarkan laporan dari PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) Kabupaten Banyumas, okupansi hotel pada bulan Mei meningkat 35 persen dari sebelumnya," kata Setia.