Pemeran Utama Exhuma Menangi Baeksang Arts Awards 2024
Anggara Jiwandhana
Sabtu, 11 Mei 2024 08:43:00
Murianews, Kudus – Film horor Korea Selatan, "Exhuma," nyaris mendominasi nominasi pada penghargaan tahunan film, drama, dan teater, Baeksang Arts Awards 2024.
Pada upacara penghargaan tahun ini, yang merupakan Baeksang ke-60, "Exhuma" menjadi salah satu film yang mendominasi dalam hal nominasi dan penerimaan penghargaan.
Dilasir Murianews.com dari Allkpop, Sabtu (11/5/2024), dua pemeran utama dalam film tersebut, Lee Do Hyun dan Kim Go Eun, berhasil meraih penghargaan atas penampilan mereka yang menawan di film horor itu.
Lee Do Hyun berhasil memenangkan penghargaan Best New Artist untuk penampilannya yang inovatif dalam film "Exhuma." Dengan penuh semangat, Lee Do Hyun berjanji akan terus berusaha menjadi aktor yang lebih baik di masa depan.
”Aku mencintai kalian, ayahku, ibuku, adikku, gaeuk (anjingnya) dan juga Lim Ji Yeon (aktris yang juga kekasihnya) terima kasih banyak,” ujar Lee Do Hyun dalam pidato saat menerima penghargaan.
Sementara Kim Go Eun berhasil meraih penghargaan kategori Aktris Utama Terbaik untuk perannya dalam film hit Exhuma. Kim Go Eun memang dikenal karena bakat dan keberagaman perannya.
Film ini juga masuk nominasi dalam beberapa kategori, termasuk Best Picture dan Best Director. Film ini menegaskan keberhasilannya pada upacara penghargaan melalui resonansinya dengan juri dan penonton.
Dikutip Murianews.com KBI Zoom, Exhuma tidak hanya menjadi film pertama pada tahun 2024 yang mencapai 10 juta penonton. Melainkan juga merupakan film horor okultisme Korea pertama yang mencapai angka itu.
Exhuma juga menjadi film Korea ke-23 dalam sejarah box office yang melampaui 10 juta penonton bioskop, dan mencapai prestasi tersebut dalam waktu kurang dari 32 hari.
Para kritukus film,ikut memuji Exhuma. Mereka menyebut chemistry antara pemeran utamanya, aktris Kim Go-eun (berperan sebagau Hwa Rim) dan aktor Lee Do-hyun (berperan sebagai Bong Gil), sangat bagus.
Exhuma yang juga dibintangi aktor kawakan Yoo Hae-jin dan Choi Min-sik ini dinilai kritikus menghadirkan kisah yang memikat berkat perpaduan unik antara ketegangan, horor, dan kedalaman budaya.