Selasa, 20 Mei 2025

Murianews, Kudus – Nilai ekspor album K-pop pada periode Januari hingga Juni 2024 mengalami penurunan dibanding periode yang sama pada tahun lalu.

Menurut statistik perdagangan bea cukai impor dan ekspor, nilai ekspor album K-pop dari Januari hingga Juni tahun ini adalah $130.321.000, atau 179,4 miliar KRW, turun 2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Ini merupakan pertama kalinya nilai ekspor album menunjukkan pertumbuhan negatif pada paruh pertama tahun ini sejak tahun 2015 silam. Di mana pada saat itu, nilai ekspor menurun sebesar 7,0% dari 19 miliar KRW pada tahun 2014 menjadi 17,6 miliar KRW pada tahun 2015.

Namun, nilai tersebut kemudian tumbuh di tahun berikutnya hingga mencapai 183 miliar KRW pada tahun lalu, seiring dengan gelombang K-pop Hallyu.

Dilansir dari KBIZoom, berdasarkan nilai ekspor album pada paruh pertama tahun ini berdasarkan negara, Jepang memiliki nilai tertinggi sebesar 64,8 miliar KRW. Kemudian diikuti oleh Amerika Serikat sebesar 42,1 miliar KRW, dan Tiongkok sebesar 25,4 miliar KRW.

Kemudian untuk total volume penjualan album yang menunjukkan besarnya pasar K-pop juga mengalami penurunan.

Volume penjualan album kumulatif untuk 1-400 album teratas dari Januari hingga Juni tahun ini adalah sekitar 47,6 juta kopi. Atau turun sekitar 8 juta dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Lee Ki-hoon, seorang peneliti di Hana Securities, mencatat penurunan ini karena mulai munculnya idol grup baru, seperti dari Tiongkok dan beberapa negara Asia lainnya.

”Dampak penurunan pesanan grup album Tiongkok berkurang dengan kembalinya grup idola baru-baru ini,” tuturnya.

Komentar

Hiburan Terkini

Terpopuler