Sang sutradara sendiri sendiri sempat bimbang akan ditayangkan di mana film ini. Mengingat ceritanya akan mengangkat kisah pelecehan seksual di pesantren. Sebuah bahaan yang bisa menjadi isu sensitif bagi sebagian kalangan.
Tuhan, Izinkan Aku Berdosa sendiri akan diproduksi oleh Multivision Plus yang dimiliki Raam Punjabi.
”Setelah berdiskusi panjang dengan Pak @raampunjabimvp apakah film ini akan tayang di bioskop atau over-the-top atau OTT, akhirnya kita putuskan bahwa film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa, akan tayang di bioskop. Serentak di seluruh Indonesia,” tulis Hanung beberapa waktu lalu.
Hanung melanjutkan, film ini sendiri diadaptasi dari novel Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur karya Muhidin Dahlan. Dia mengangkat cerita perjalanan spiritual seorang gadis pesantren yang menjadi korban pelecehan.
Gadis pesantren itu bernama Nidah Kirani yang akan diperankan oleh Aghniny Haque.
”Film yang mengangkat kisah perjalanan spiritual seorang Nidah Kirani memperoleh hidayah, setelah dia marah kepada Tuhan karena membiarkan orang-orang munafik berkedok orang suci berkeliaran dan menipu masyarakat,” tuturnya.
Murianews, Kudus – Platform streaming film berbayar Netflix resmi memasukkan film fenomenal Tuhan, Izinkan Aku Berdosa di daftar layanan filmnya.
Film ini pun bahkan langsung melesat menjadi yang popular di kalangan film-film baru lainnya.
Film ini disutradarai oleh Hanung Bramantyo dan diadaptasi dari novel kontroversial karya Muhidin M. Dahlan yang berjudul Tuhan Izinkan Aku Menjadi Pelacur.
Ceritanya mengisahkan Nidah Kirani (diperankan oleh Aghniny Haque), seorang mahasiswi dari keluarga miskin di desa yang taat beragama dan memiliki ambisi kuat untuk mengabdikan hidupnya dalam dakwah.
Namun, segalanya berubah ketika dia bergabung dengan kelompok agama garis keras yang dipimpin oleh Abu Darda (diperankan oleh Ridwan Raoull)
Alih-alih menemukan hidayah, Kiran justru menghadapi banyak cobaan dan tantangan yang menguji iman dan keyakinannya.
Film ini mengangkat tema-tema spiritual dan kemanusiaan, serta memberikan kritik terhadap organisasi radikal dan cara beragama yang otoriter.
Sang sutradara sendiri sendiri sempat bimbang akan ditayangkan di mana film ini. Mengingat ceritanya akan mengangkat kisah pelecehan seksual di pesantren. Sebuah bahaan yang bisa menjadi isu sensitif bagi sebagian kalangan.
Tuhan, Izinkan Aku Berdosa sendiri akan diproduksi oleh Multivision Plus yang dimiliki Raam Punjabi.
”Setelah berdiskusi panjang dengan Pak @raampunjabimvp apakah film ini akan tayang di bioskop atau over-the-top atau OTT, akhirnya kita putuskan bahwa film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa, akan tayang di bioskop. Serentak di seluruh Indonesia,” tulis Hanung beberapa waktu lalu.
Hanung melanjutkan, film ini sendiri diadaptasi dari novel Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur karya Muhidin Dahlan. Dia mengangkat cerita perjalanan spiritual seorang gadis pesantren yang menjadi korban pelecehan.
Gadis pesantren itu bernama Nidah Kirani yang akan diperankan oleh Aghniny Haque.
”Film yang mengangkat kisah perjalanan spiritual seorang Nidah Kirani memperoleh hidayah, setelah dia marah kepada Tuhan karena membiarkan orang-orang munafik berkedok orang suci berkeliaran dan menipu masyarakat,” tuturnya.