Film ini menceritakan tentang sebuah cerita viral yang menggemparkan pemberitaan nasional pada tahun 2016 silam. Yakni seorang Vina yang meninggal secara tragis karena dibunuh geng motor pada 2016 silam.
Saat itu, Polresta Cirebon menangkap delapan orang pelaku kasus pemerkosaan, sekaligus kasus penganiayaan dan pembunuhan terhadap Vina dan pacarnya. Para tersangka yang ditangkap merupakan anggota geng motor Moonraker.
Yang membuat heboh adalah saat itu diberitakan arwah almarhumah Vina merasuki tubuh temannya dan mengungkap pelaku pembunuhannya. Suara Vina yang viral di media sosial.
Berikut adalah sederet fakta menarik soal film Vina: Sebelum 7 Hari.
Sang Sutradara Anggy Umbara harus melakukan riset terlebih dahulu sebelum memulai produksinya Ini dilakukan untuk memastikan keakuratan cerita sebagai adaptasi dari kisah nyata.
Dia juga merekam audio, bahkan video, serta mengumpulkan memorabilia fotografi yang berkaitan dengan peristiwa Vina. Hingga akhirnya tim produksi mendapatkan data yang akurat untuk memperkuat dasar naratif film tersebut.
Murianews, Kudus – Trailer film horor teranyar Indonesia, Vina: Sebelum 7 Hari telah dirilis oleh rumah produksi Dee Company di akun YouTube mereka per Kamis (19/4/2024) kemarin. Film horor ini pun dijadwalkan tayang di seluruh bioskop di Indonesia.
Film ini menceritakan tentang sebuah cerita viral yang menggemparkan pemberitaan nasional pada tahun 2016 silam. Yakni seorang Vina yang meninggal secara tragis karena dibunuh geng motor pada 2016 silam.
Saat itu, Polresta Cirebon menangkap delapan orang pelaku kasus pemerkosaan, sekaligus kasus penganiayaan dan pembunuhan terhadap Vina dan pacarnya. Para tersangka yang ditangkap merupakan anggota geng motor Moonraker.
Yang membuat heboh adalah saat itu diberitakan arwah almarhumah Vina merasuki tubuh temannya dan mengungkap pelaku pembunuhannya. Suara Vina yang viral di media sosial.
Berikut adalah sederet fakta menarik soal film Vina: Sebelum 7 Hari.
Lakukan Riset
Sang Sutradara Anggy Umbara harus melakukan riset terlebih dahulu sebelum memulai produksinya Ini dilakukan untuk memastikan keakuratan cerita sebagai adaptasi dari kisah nyata.
Dia juga merekam audio, bahkan video, serta mengumpulkan memorabilia fotografi yang berkaitan dengan peristiwa Vina. Hingga akhirnya tim produksi mendapatkan data yang akurat untuk memperkuat dasar naratif film tersebut.
Beberapa Lokasi dan Pemeran Disamarkan atau Dihilangkan
Meskipun film ini diangkat berdasarkan kisah nyata, Anggy masih menghormati segala pihak yang terlibat di dalamnya. Ada beberapa nama sekolah hingga nama orang yang harus disamarkan atau malah dihilangkan karena berkaitan dengan kehidupan pribadi.
Hal tersebut dia lakukan usai menyelesaikan syutingnya. ” Selain jadi film based on true story tapi gak ganggu, kita hormati mereka korban lainnya, tetapi menjaga agar film ini terjaga entertainment value-nya,” tuturnya dalam jumpa pers di Jakarta baru-baru ini.
Almarhumah Vina Datang ke Lokasi Syuting
Ini dirasakan oleh beberapa kru dan pemeran film ini. Salah satunya dirasakan Gisellma Firmansyah. Dia menyebut bahwa kehadiran spiritual tersebut bukanlah gangguan, melainkan lebih seperti perasaan kenalan atau komunikasi.
”Aku merasakan kehadiran almarhumah paling ada itu waktu adegan kesurupannya. Aku bukan seperti diganggu, tapi lebih ke kenalan aja. Merinding, karena kita itu seharian syutingnya berdua (sama Nayla Purnama, pemeran Vina) dan menurut aku dari almarhumah ada banyak yang ingin disampaikan,” ujarnya.
Syuting di Lokasi Asli
Dee Company memutuskan untuk syuting di lokasi asli alias TKP di mana Almarhumah Vina meregang nyawa.
”Lokasi intinya di mana Vina dipukul helmnya, kita menggunakan lokasi (TKP) asli. Jadi saya bisa bilang 80 persen semuanya, lokasinya asli yang di Cirebon. Intinya kan jembatan layang itu lokasi asli, itu kita sampai block setengah jalan,”kata Produser fil ini Dheeraj Kalwan dalam konferensi pers