Senin, 20 Januari 2025

Fanny Soegi Blak-blakan Ungkap Alasan Keluar dari Soegi Bornean

Zulkifli Fahmi
Rabu, 29 Mei 2024 17:46:00
Fanny Soegi Blak-blakan Ungkap Alasan Keluar dari Soegi Bornean
Fanny Soegi. (Istimewa/Instagram@fannysoegi)

Murianews, Semarang – Penyanyi Fanny Soegiarto atau Fanny Soegi akhirnya blak-blakan mengungkap alasan memilih keluar dari band Soegi Bornean pada Maret 2024 lalu.

Cerita itu ia ungkapkan saat diundang dalam Podcast Naik Clas Season 6 di kanal YouTube Authenticity ID. Di podcast yang dibawakan Soleh Solihun itu, Fanny mengungkapkan beberapa alasannya keluar dari band yang membesarkan namanya.

Alasan pertama, yakni soal lagu Asmalibrasi yang diciptakannya bersama Dhimas Tirta Franata. Ia menyebut, pencipta lagu tersebut tak mendapatkan hak yang layak saat Asmalibrasi viral.

”Bayangin, satu lagu viral itu penciptanya sampai enggak bisa bayar uang gedung untuk anaknya, itu fakta pertama,” kata Fanny dikutip dari YouTube Authenticity ID, Rabu (29/5/2024).

Dari kejadian itu, Fanny akhirnya belajar banyak tentang hak-hak pencipta lagu. Ia bersyukur persoalannya itu membawanya mengetahui tentang hak publisher dan lainnya.

”Dari sana justru saya bersyukur. Mungkin kalau saya enggak tahu masalah ini, mungkin saya akan jadi perempuan yang ngah-ngoh. Nerima aja ya apa ya ee sing penting manggunglah, sing penting dapat duitlah apa. Tapi dari sini saya belajar, apa itu publisher, apa itu aggregator, WAMI dan lain-lain,” katanya.

Meski akhirnya sang pencipta lagu bakal mulai mendapatkan haknya di tahun ini, namun hak-haknya yang dulu-dulu tidak diberikan.

”November ini (dapat haknya), tapi hak-haknya yang dulu-dulu udah enggak ada, terbang,” ujar Fanny.

Sementara yang kedua, berhubungan dengan Bagas Prasetyo, salah satu pemain gitar Soegi Bornean yang juga keluar dari band. Fanny menyebut, selama ini Bagas digaji hanya sebagai additional player.

Padahal, ia masuk band dari 2021. Padahal fotonya ikut dimasukkan seakan ia sudahh menjadi member. Fanny pun berusaha memperjuangkan nasibnya.

”Gimana ya, kita masih Jawir people. Jeleknya orang-orang kayak gitu, mereka mendem (pendam), termasuk saya, saya mendem (pendam) juga, kayak bom waktu. Saya juga menyalahkan diri saya, saya juga salah,” ucapnya.

Fanny pun merasa bersalah karena sudah mengetahui kondisi itu namun, memilih diam. Fanny pun sempat terpuruk ketika memutuskan keluar dari Soegi Bornean yang membesarkan namanya.

”Pasti ada rasa ganjelnya juga, happy sih happy cuma ganjelnya ternyata orang yang saya percaya selama ini gini ya,” kata Fanny.

Ia pun tak menyangka, hubungan pertemanan yang mulanya baik tiba-tiba rusak gegara masalah uang. Itu pun menjadi pembelajaran baginya.

”Mungkin saya masih muda ya, belum pernah dihadapkan pada pertemanan yang tiba-tiba berhubungan dengan uang yang besar dan akhirnya kaget satu sama lain, ya akhirnya terpecah karena uang,” ucapnya.

Namun hal utama yang menjadi pemicunya keluar dari band adalah persoalan pendaftaran HAKI nama Soegi Bornean. Menurutnya, nama itu harusnya menjadi milik tiga orang.

”Misalnya harusnya tiga orang kepemilikan itu jadi lima orang. 'Mau tahu enggak kenapa lima orang ini yang terdaftar? Jadi kalau kamu keluar dengan nama kamu sendiri, kamu mau solo atau mau di penulis, kamu harus membayar royalti ke lima orang ini,” ujar Fanny.

Ia pun tak menyangka ada pernyataan seperti itu. Padahal, saat itu, ia belum berpikir untuk keluar dari band.

”Aku mikir, saya aja enggak punya pemikiran keluar (dari grup) pengin musik lagi, kok tiba-tiba pemikirannya udah sampai sana,” lanjutnya.

Fanny mulanya tak ingin bermusik lagi setelah keluar dari Soegi Boernean. Namun, ia tak mau ketidakadilan yang dialaminya menghancurkan karier dan masa depannya.

Di ketahui, Soegi Bornean terbentuk pada April 2019 beranggotakan Fanny Soegiarto, Aditya Ilyas, dan Bagas Prasetyo. Fanny lebih dulu mundur dari Soegi Bornean pada 1 Maret 2024, kemudian disusul Bagas pada 20 April 2024.

Komentar

Terpopuler